Simulasi Algoritma Midpoint

Kamis, 30 September 2010

KOMIK AMERIKA VS JEPANG

Pengantar
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Istilah Bergambar
Akronim cerita (ber)gambar, menurut Marcell Boneff mengikuti istilah cerpen (cerita pendek) yang sudah terlebih dahulu digunakan, dan konotasinya menjadi lebih bagus, meski terlepas dari masalah tepat tidaknya dari segi kebahasaan atau etimologis kata-nya.
Tetapi menilik kembali pada kelahiran komik, maka adanya teks dan gambar secara bersamaan dinilai oleh Francis Laccasin (1971) sebagai sarana pengungkapan yang benar-benar orisinal. Kehadiran teks bukan lagi suatu keharusan karena ada unsur motion yang bisa dipertimbangkan sebagai jati diri komik lainnya.
Karena itu di dalam istilah komik klasik indonesia, cerita bergambar, tak lagi harus bergantung kepada cerita tertulis. Hal ini disebut Eisner sebagai graphic narration (terutama di dalam film & komik).


Perbandingan Komik Amerika dan Komik Jepang :

Komik Jepang
1.       Ukuran Lebih kecil
2.       Berwarna Hitam Putih
3.       Sosok tokohnya lebih detil
4.       Komik lebih cenderung ditujukan bukan sekedar hiburan kecil semata tapi juga    
          hiburan serius (seperti novel) dan ditujukan untuk semua kalangan.
5.       Komik Jepang ceritanya lebih banyak menekankan ke arah  filosofis dan rumit.

Komik Eropa/Amerika
1.       Ukuran A4
2.       Lebih Banyak Yg Berwarna
3.       Alur cerita komik eropa tidak terlalu banyak basa-basi
4.       Komik lebih cenderung untuk hiburan dan lebih diperuntukan pada anak-anak dan 
          remaja saja

Komik Jepang

Manga merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka adalah orang  yang menggambar manga. Komik Jepang yang dikenal dengan istilah manga memiliki tema cerita yang sangat luas dan bervariasi. Segalam macam tema dapat dijadikan komik yang menarik, sehingga pembaca tidak pernah merasa bosan dengan tema komik yang monoton. Ciri khas Manga juga cukup banyak, mulai dari semi realis sampai gaya kartunal. Namun secara garis besar bisa dibagi menjadi 6 macam :

1.  Karakter komik animasi, kepala, tangan dan kakinya besar. Otot dan sendi tidak perlu digambarkan secara detail dan bagian tubuh tampak sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran kepala.
2.  Karakter SD (Super Deform), ukuran tubuh yang kecil dengan kepala yang besar. Tidak selalu tampak lucu.
3.  Tipe bishoujo (perempuan muda dan cantik), memiliki pinggang yang kecil. Otot dan sendi digambarkan cukup jelas.
4.  Karakter shoujo Manga (komik perempuan), tubuh keseluruhan terlihat sangat langsing dengan kaki yang panjang.
5.  Karakter comical SD, berbeda dengan karakter SD, tipe ini terlihat sangat lucu dengan lengan yang kurus dan ukuran kepala, tangan, dan kaki yang besar.
6.  Real Type (tipe realis), ukuran dan proporsi yang cukup realis dimana panjang tubuh bagian atas / torso hampir sama dengan panjang kaki dan karakter wanitanya tidak memiliki pinggang kecil yang berlebihan seperti pada bishoujo Manga.



Gaya Manga ini banyak disukai dan ditiru karena banyak penyederhanaan pada garisannya (tidak serumit gaya amerika), tetapi masih mempertahankan postur yang proporsional dan memiliki tingkat kerumitan dan detail tersendiri. Meskipun gaya manga bermacam-macam, ada yang terlihat simple dan menggunakan banyak blok, tapi juga ada yang rumit dan mendetail serta menggunakan gradasi yang halus.
    Beberapa Manga yang terkenal di jepang adalah DragonBall, Shogakukan, Naruto, Sueisha.
        

    Komik Eropa

    Perkembangan komik di eropa diawali dengan ukiran kayu hingga pada akhirnya sekitar abad 15 ditemukan mesin cetak yang membantu penyebaran komik lebih luas. Seluruh masyarkat dari berbagai lapisan social  menikmati adanya sebuah komik.


    Pada abad ke 18 munculnya caricature (Italia : caricare yang artinya melebih-lebihkan) yang popular, untuk menggambar wajah manusia dengan melebih-lebihkan bagian tertentu dari wajahnya. Karikatur dianggap sebagai salah satu awal dari kemunculan cartoon atu film animasi, yang bersifat representative atau simbolik serta mengandung unsure humor maupun sindirian. 


    Pada tahun 1731 muncul pictorial storytelling oleh William Hogart, berjudul A Harlots Progress yakni satu set lukisan yang terdiri dari enam lembar, dibuat untuk di pandang secara berdampingan. Tak lama setelah itu, pada pertengaha abad ke 18. Rudolphe Topffer yang dikenal sebagai BAPAK Komik modern memperkenalkan penggunaan panel-panel pembatas serta penyelarasan kata-kata denga gambar yang berfungsi saling memperkuat gagasa satu denga lainnya. 


    Tahun 1895 tokoh yellow Kid karya Richard F.Outcault yang segera menjadi rebutan antara dua media massa besar di Amerika yaitu, New York word dan new York jurnal. 
    Tahun 1960 sudah mulai pencetakkan komik menggunakan teknologi cetak yang berwarna yang merupakan sebagai suatu hal yang dapat melejitkan populartas komik di Amerika. Berikut ini beberapa komik yang menduduki  peringkat atas Amerika, yang beberap diantranya mungkin tidak asing bagi kita : 


    • 1906-1914 - Little Nemo in Slumberland karangan Windsor Mc Kay
    • 1911-1944 - Krazy Kat karangan George Herriman 
    • 1929 - Tarzan karangan Hal Foster 
    • 1933 - Flash Gordon 
    • 1938 - Superman karangan Jerry Siegel dan Joe Shuster
    • 1946-1975 - Archie karangan Bob Montana
    • 1981 - Sylvia karangan Nicole Hollander 

    Di eropa, juga muncul komik-komik yang  kini dikenl secara meluas di seluruh dunia, contohnya Tintin, Asterix, Smurf, Agen Polisi, Si Bob, Steven Sterk, Johan dan Pirlouit dan sebagainya. Komik-komik tersebut perkembangannya di dukung oleh industry komik, dan berkat dukungan tersebut komik tersebut menyebar ke seluruh duia.


    Memasuki tahun 1980-an, kolektor serta kalangan orang-orang berpendidikan mulai menaruh minat yang besar terhadap komik, sehingga diadakanlah konferensi-konferensi serta konvensi komik, kemudian pelelangan komik, dan terbit juga majalah-majalah yang memuat maupun membahas mengenai komik.


    Komik Eropa Asterix

    Komik Eropa Tintin

    Kelebihan Komik :

    Komik merupakan media untuk berkomunikasi. Seperti yang telah kita ketahui gambar, dan kata-kata adalah unsur yang penting dalam menceritakan sesuatu.

    Selain itu komik itu juga merupakan media hiburan dan juga media untuk menyampaikan informasi. Pesan yang ada dalam komik menjadi lebih mudah dipahami dengan adanya gambar (bandingkan jika kita harus membaca novel tanpa gambar disaat kita sedang lelah), apalagi dalam komik banyak adegan yang bisa dibumbui humor ataupun adanya penambahan efek dramatisasi yang menyebabkan adegan tertentu menjadi semakin lucu.


    Tutorial Cara Membuat Komik Via PIXTON :



    Sumber:
    http://iniitublogedo.blogspot.com/2009/11/sejarah-komik-di-eropa-dan-amerika.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Manga